Press "Enter" to skip to content

The Emoji Movie: Perbedaan Adalah Malfungsi Sosial

The Emoji Movie merupakan film keluaran Amerika Serikat tahun 2017. Film ini mengisahkan tentang sebuah stiker “meh” yang memiliki ekspresi yang tak seharusnya.

Di dunia virtual ini, setiap stiker hanya memiliki satu ekspresi dan satu tugas. Terlahir sebagai “meh”, Gene harus menyesuaikan diri dengan stiker serupa, seperti ayah dan ibunya. Sayangnya, Gene terlahir berbeda. Dia memiliki lebih dari satu ekspresi.

Jika ada satu stiker yang memiliki perbedaan, maka akan dianggap sebagai malfungsi dan diasingkan. Maka dari itu, Gene berusaha keras untuk tidak menunjukkan ekspresi tersebut agar tidak dianggap aneh oleh stiker lainnya.

Suatu hari, saat Gene pergi bekerja di hari pertamanya, ia merasa kaget dan mengacaukan sistem scanner. Dia tak sengaja “mengungkapkan” ekspresi-ekspresinya yang berbeda di hadapan semua stiker. Takut dihancurkan, ia kabur bersama beberapa temannya untuk mencari tempat berlindung.

Dalam film ini, kita dapat melihat bahwa Gene sebagai stiker yang berbeda, dipandang sebagai sebuah malfungsi yang harus dihancurkan. Film ini menunjukkan betapa sulitnya hidup sebagai seseorang yang berbeda.

Kita bisa merefleksikan kisah ini dalam kehidupan sehari-hari. Sering sekali kita menilai orang secara negatif hanya karena mereka berbeda dari kita. Cangkang luar menjadi indikator penting dalam menentukan karakteristik; padahal belum tentu.

Misalnya, saat kita melihat orang yang menggunakan kacamata, kita berasumsi bahwa ia pasti pintar. Atau, seseorang yang memiliki tato itu pasti kejam dan bengis. Kenyataannya, semua persepsi itu belum tentu benar.

Asumsi ini sangat berbahaya jika terus dipertahankan dalam lingkungan sosial. Orang yang memiliki atribut tertentu, belum tentu bisa dikaitkan dengan sesuatu. Kita harus mengenali dan menggali lebih dalam untuk melihat kenyataannya.

Baca juga:  Cry Freedom: Sosok Sang Api Kecil Afrika Selatan

Bisa kita lihat, bahwa Gene pun ternyata memiliki potensi yang sangat besar, bahkan lebih besar dari stiker-stiker lainnya. Dia menjadi stiker favorit karena banyaknya ekspresi yang dikeluarkan. Ini membuat Alex, sang pemilik gadget membatalkan restart dan menghentikan pemusnahan Textopolis.

Maka dari itu, mari kita berhenti untuk berasumsi kotor terhadap orang lain, karena apa yang terlihat tak selalu sejalan dengan kenyataan. **auh

Foto: imdb.com