Press "Enter" to skip to content

Kebocoran 1,3 Miliar Data Kartu SIM Indonesia!

Dikabarkan bahwa hari ini (1/9), Indonesia kembali mengalami kebocoran data sebanyak 1,3 miliar milik pengguna kartu SIM.

Melansir dari Kompas.com (1/9), sang hacker dengan nama pengguna Bjorka, mengunggah data tersebut di deep web. Parahnya, NIK dan data-data pribadi pemilik kartu pun ikut dicuri.

Afif Hidayatullah, selaku peneliti keamanan siber independen menyebutkan bahwa kebocoran data yang dibagikan oleh Bjorka adalah valid.

Setahu saya Tangerang menggunakan kode NIK 3671, dan ketika saya cek salah satu sampel, terdapat NIK berikut 3671***** dengan nomor telpon 62812****,” melansir dari KompasTekno.

Data sebesar 18 GB (compressed) atau 87 GB (uncompressed) ini dibanderol seharga 745 juta. Transaksi yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan bitcoin atau ethereum.

Menanggapi ini, tentu saja masyarakat Indonesia mempertanyakan keseriusan Kominfo dalam menjaga kerahasiaan data penduduknya. Sebabnya adalah, kebocoran ini sudah sering terjadi sebelumnya.

Seorang pengguna Twitter dengan nama pengguna @mhafil, mengatakan “Hello @kemkominfo kejadian berulang cuman beda instansi ini hacker nya yg jago apa security nya yg lemah ya?”.

Selain itu, KompasTekno juga melansir bahwa belum ada kabar apapun dari Kominfo mengenai hal ini saat dihubungi. **auh

Foto: kompasiana.com/gatotswandito

Baca juga:  Pilpres AS, Indonesia tidak Terpengaruh