Press "Enter" to skip to content

Empat Puluh Tahun MTV: Bidan Lahirnya Milenial

Ladies and gentlemen, rock and roll,” demikian suara John Lack mengiringi sebuah footage peluncuran Apolo 11. Pendaratan di bulan itu kemudian diplesetkan. Bendera yang ditancapkan astronot, bukannya bintang-setrip Amerika Serikat, melainkan logo MTV.

Itu adalah momen di 1 Agustus 1981. Saat MTV pertama kali mengudara di Amerika, menjadi stasiun TV pertama yang berorientasi sepenuhnya pada musik. Ini pun menjadi era menandai warna musik baru dunia. Apalagi kanal ini kemudian juga disiarkan di banyak negara lain.

MTV memang sejak awal ingin menjadi pembentuk generasi baru. Lagu yang dibawakan The Buggles, Video Killed the Radio Star, dipilih menjadi lagu pertama yang mengudara. Lewat ini stasiun televisi tersebut sedang memancang patok trend baru dalam musik. Inilah masa peralihan dalam menyajikan dan menikmati musik. Sebagaimana slogan awalnya: “You’ll never look at music the same way again.

MTV kemudian menyebar jaringannya secara global. Tepat dua tahun sejak peluncurannnya di Amerika, MTV Eropa berdiri. Mengunggah siaran berbahasa Inggris, stasiun ini menyajikan tampilan live Elton John di Amsterdam. Siaran diluncurkan di Belanda, Britania Raya, Denmark, Jerman, Finlandia, Swedia dan Swiss. Tak lama kemudian juga menyebar ke banyak negara lain.

Kebanyakan pakar sosial mengaitkan MTV sebagai penanda kemunculan generasi baru, yaitu kaum milenial awal. Meski perlu sedikit menggeser garis-waktu, hal itu memang dirasakan di banyak tempat. Para penikmat MTV beralih dari kaum dewasa, menuju pangsa yang lebih muda. MTV pun sempat memunculkan sejumlah trend musik, termasuk menangkat ragam genre alternatif menjadi populer.



Di Asia, MTV mulai mengudara di paruh kedua dekade 1990-an. Pusatnya ada di Singapura yang kemudian di-relay di banyak negara. Indonesia sendiri mulai menyiarkan MTV sejak 1 Mei 1995, lewat stasiun Anteve. Di stasiun ini MTV mengudara selama tujuh tahun, sebelum kemudian pindah ke Global TV.

Baca juga:  Tetap Sehat di Era New Normal

Gaya MTV dengan VJ dan sejumlah rubriknya memang sangat mengena di kaum muda saat itu. Boleh dikatakan siaran MTV membentuk banyak selera kaum milenial awal, termasuk di negeri ini.

Tidak hanya musik, namun juga fashion, bahasa serta pilihan hidup. Para VJ seperti Nadya Hutagalung, Jamie Aditya, Sarah Sechan menjadi tokoh idola baru, demikian pula generasi VJ setelah mereka. Pokoknya, bagi milenial awal MTV itu Gue Banget, sebagaimana slogan kanal itu di Indonesia.

Tapi tentu saja selera generasi akan ada pergeserannya. Setelah sekitar dua dekade di Amerika Serikat dan Eropa, serta satu dekade di wilayah Asia. MTV nampaknya tidak lagi trend-setter. Para penyelenggara siarannya mesti beradaptasi terutama dengan kemajuan dan selera di era digital. MTV tidak lagi sekedar mengunggah playlist musik, namun perlu kreativitas lewat tampilan langsung dan sejumlah realityshow.

Di Indonesia sendiri siaran ini sempat berhenti pada 2011 saat Global TV tidak lagi memperpanjang penyiarannya. Sempat dihidupkan pada 2014 lewat jaringan televisi kabel, siaran ini pun tidak bertahan setahun. Jelas, generasi baru penikmat musik telah muncul, tidak lagi sesuai dengan gaya televisi. *RS

Foto: nydailynews.com