Bersepeda ternyata tidak selalu mendatangkan kepuasan dan kesehatan. Ada kalanya cidera menjadi risiko yang cukup besar. Ini tidak hanya bicara soal risiko kecelakaan karena jatuh atau tertabrak, tapi juga terkait risiko cidera karena posisi tubuh dalam bersepeda.
Tangan, bokong dan kaki adalah anggota tubuh kita yang bersentuhan langsung dengan sepeda. Umumnya berat badan bertumpu pada ketiga bagian tubuh ini saat kita bersepeda. Ini tentu punya risiko cideranya masing-masing.
Diantara ketiganya, cidera pada tangan sering kurang diperhatikan, karena umumnya gejalanya ringan sekedar seperti serasa kesemutan, baal atau nyeri pada pergelangan.
Padahal kalau gejala tersebut dibiarkan, secara jangka panjang bisa memberi efek yang kurang menyenangkan. Bahkan bisa mengganggu kinerja keseharian. Tidak hanya itu, gejala-gejala tadi dapat membuat tangan kurang responsif, sehingga bisa membahayakan kita saat bersepeda.
Secara umum ada empat hal yang perlu kita perhatikan untuk mengurangi risiko cidera pada tangan saat kita bersepeda.
Yang pertama terkait faktor sepeda dan instrumen yang kita gunakan. Ini meliputi fitur seperti ukuran sepeda yang sesuai dengan proporsi tubuh kita, ban yang bisa meredam guncangan, bentuk pegangan tangan sepeda serta sarung tangan.
Panjang stem sepeda baiknya disesuaikan dengan panjang tangan kita, sementara lebar handlebar disesuaikan dengan bahu, tinggi seatpost dengan panjang kaki, serta tinggi stem spacer disesuaikan dengan fleksibilitas otot perut dan punggung kita. Baik juga jika kita memakai sarung tangan yang memiliki bantalan.
Tujuan semua ini adalah, meminimalisasi tekanan dan guncangan berlebihan pada tangan, terutama di area yang dapat membuat saraf tertekan yaitu saraf ulnaris (berpengaruh pada kelingking dan jari manis) dan saraf medianus (berpengaruh pada jempol, telunjuk dan jari tengah).
Hal yang tak kalah penting adalah terkait posisi tangan saat bersepeda. Amat disarankan untuk sering mengganti posisi memegang sepeda, karena tiap posisi akan memberikan tekanan pada area yang berbeda. Sepeda dengan handle bar yang punya lengkungan, memungkinkan variasi posisi lebih banyak.
Penting pula untuk tidak menekuk pergelangan tangan sembari menekuk siku sedikit. Pergelangan tangan yang ditekuk akan mengurangi sirkulasi darah, terutama di daerah vena median. Sementara itu, menekuk siku sedikit akan membantu meredam guncangan.
Ada satu lagi yang sebenarnya sangat penting, namun sering dilupakan para pegowes. Bahwa bersepeda itu bukan melulu kekuatan pada kaki. Otot punggung dan perut kita perlu banyak dilatih untuk memungkinkan posisi badan yang lebih ideal dalam bersepeda.
Tanpa kekuatan otot perut dan punggung, hampir semua berat badan tubuh bagian atas kita akan ditompang oleh tangan. Ini tentu berisiko membuat tangan kita rentan cidera. Solusinya? Harus rajin juga melatih otot core dengan latihan lain seperti sit-up, crunch, back-up atau plank.
Rajin bersepeda tentu punya dampak baik bagi kesehatan fisik dan mental, namun jangan sampai lupa menjaga tangan kita. **RS
Foto: Unsplash