Press "Enter" to skip to content

Meski Awalnya Cemas, Warga Cipageran Kompak Bantu Pasien Covid-19

“Pas pertama tahu, warga cemas sekali. Pada bertanya kenapa pasien positif Covid-19 kok nggak dirawat di rumah sakit saja,” tutur Yuli Setio soal berita salah satu keluarga di kompleksnya yang diketahui positif Covid-19. Kabar itu diketahui warga pada Rabu (7/4).

Yuli, yang merupakan ketua Forum Warga Kompleks Cipageran Asri, Cimahi akhirnya berinisiatif menghubungi dinas kesehatan, menanyakan bagaimana prosedur penanganan tetangganya tersebut. “Ternyata memang kalau orangnya positif tapi dalam kondisi sehat, maka itu tidak perlu ke rumah sakit. Bisa isolasi mandiri di rumah dengan pengawasan,” ungkap Yuli.

Setelah mendengar penjelasan serta diberi penyuluhan tentang pencegahan Covid-19, warga jadi lebih tenang. Bahkan, mereka sepakat bahu-membahu membantu keluarga yang tengah menjalani isolasi mandiri tersebut.

Warga memberikan kebutuhan seperti makan berat untuk pagi, siang, sore dan malam. Ditambah vitamin dan kebutuhan sembako lainnya. “Kebutuhan makan disuplai oleh warga, belanjanya hasil patungan. Dimasak oleh ibu-ibu PKK, diantarkan ke rumahnya. Kontaknya pun terbatas, tetap antisipasi. Tapi itu salah satu bentuk perhatian dari kami,” terang Yuli.

“Kita semua sadar ini musibah. Keluarga yang kena tentu tidak mau mengalaminya. Maka kita kompak membantu mereka. Rekan-rekan dari RT lain juga bantu. Insya Allah keluarga yang sedang isolasi bangkit mentalnya. Bisa cepat sembuh dan beraktivitas seperti sebelumnya,” harapnya.

Di kompleks yang terletak di wilayah kelurahan Cipageran, Cimahi Utara ini, ada satu pasien yang positif Covid-19. M yang dites positif tersebut tinggal serumah dengan istri, serta dua orang anaknya. Mereka kini sudah sebelas hari menjalani isolasi mandiri. Selama itu pula, kebutuhan mereka diperhatikan dan dijamin oleh warga sekitar.

Saat ini kondisi M terpantau baik. Ia menjalani keseharian dengan sesekali menghabiskan waktu berolah raga di dalam rumah. M mengaku salut dengan perhatian yang dicurahkan untuk dirinya dan keluarga. “Jujur saya kagum dan sangat terharu dengan perlakuan mereka ke keluarga saya. Terima kasih untuk bapak dan ibu. Kami benar-benar sangat ditolong dan diperhatikan,” ceritanya.

Baca juga:  Lawan Bosan, Kamu Bisa Lakukan Ini Saat Physical Distancing

Warga Cipageran telah menunjukkan, asal memahami dan waspada, kita tidak perlu memberi stigma buruk dan khawatir berlebihan kepada para penderita Covid-19. Jaga jarak fisik wajib dilakukan, namun kemanusiaan kita justru semakin direkatkan. **RS

Sumber: detik.com, tribunnews.com