Press "Enter" to skip to content

Maranatha Bantu Pengadaan APD dengan 3D-Printing

Upaya mengatasi pandemi Covid-19 memang melibatkan banyak aspek, tak melulu soal kesehatan, anggaran atau kebijakan pemerintahan. Kita dapat melihatnya sebagai masalah besar, tapi sekaligus juga berarti tantangan bagi banyak pihak untuk terlibat memberi sumbangsihnya masing-masing.

Hal itulah yang menginspirasi Laboratorium Robotika, Program Sarjana Teknik Elektro Universitas Kristen Maranatha, Bandung. Keseharian bergelut di dunia desain teknik, mereka menyadari ada hal yang bisa mereka isi, yaitu pengadaan face shield, pelindung wajah terluar yang merupakan bagian dari Alat Pelindung Diri (APD) petugas kesehatan.

Lewat 3D Design & Printing Research Group, laboratorium ini memproduksi face shield dengan teknologi pencetakan tiga dimensi.

“Bukan sekadar hanya print saja. Dengan modifikasi yang ada, bisa sampai produksi akhir siap pakai dengan dibantu oleh tim mahasiswa untuk membuat visor, perakitan, dan packing siap distribusi,” jelas Muliady, M.T dosen teknik yang menjadi koordinator program ini.

Kemajuan dalam teknologi pencetakan tiga dimensi memang memungkinkan pembuatan skala pabrik diringkas serta disediakan secara praktis. Hal yang benar-benar diperlukan untuk kondisi darurat seperti sekarang, dimana APD dibutuhkan dalam jumlah besar dan proses pengadaan yang cepat.

Muliady mengatakan sebenarnya teknologi 3D printing ini dapat membuat berbagai macam jenis APD lain seperti masker wajah atau ventilator, tetapi masih diperlukan pengujian khusus untuk memenuhi persyaratan medisnya. “Maka dalam kondisi darurat sekarang, APD yang paling memungkinkan untuk segera dibuat adalah face shield ini,” ungkapnya.

Sejak Kamis lalu (2/4) UK Maranatha telah mulai mendistribusikan hasil produksi face shield tahap pertama bagi 65 rumah sakit dan klinik kesehatan yang membutuhkan. Seluruh face shield yang diproduksi dalam inisiatif ini diberikan cuma-cuma kepada institusi yang memesan. Di tahap awal, diproduksi 1.000 unit face shield, dengan menggunakan 3 unit mesin 3D Printing.

Baca juga:  Aksi Simpatik Polisi Amerika, Berlutut di Depan Pendemo

Pihak kampus lewat Dekan Fakultas Teknik, Ir. Aan Dawmawan, M.T, menyatakan akan segera menambah jumlah mesin produksi hingga 13 unit. “Lewat inovasi ini Maranatha dapat memberi teladan sederhana, khususnya untuk kesehatan kota dan masyarakat,” ungkap Aan.

Teladan sederhana ini juga diharapkan bisa mendorong banyak pihak lain untuk bahu-membahu bersumbangsih demi mengatasi pandemi Covid-19. **RS

Foto: news.maranatha.edu