“Belakangan saya tahu, ketika menyanyikan dan membuat video ini, Kak Glenn sedang menahan sakit kepala luar biasa,” komentar Najwa Shihab kemarin malam (8/4), tak lama setelah Glenn Fredly diberitakan wafat.
Najwa menceritakan bagaimana minggu lalu ia mengontak Glenn untuk ikut konser musik amal Di Rumah Saja. Konser ini mengumpulkan rekaman video dari banyak musisi Indonesia di rumahnya masing-masing, untuk menyemangati masyarakat selama masa pandemi Covid-19. Glenn adalah salah satu yang diajak berkolaborasi.
Pria berdarah Ambon itu menyanyikan lagu Rumah Kita karya God Bless. Suara Glenn masih sangat prima di video, meski kelihatan matanya agak sayu. Sejak sebulan lalu ia ternyata sudah bolak-balik rumah sakit karena penyakit meningitis yang diidapnya.
Itulah Glenn. Selalu berupaya memberi yang terbaik, tak cemas kondisi diri sendiri. Sekitar tiga minggu lalu, ia juga melakukan hal serupa. Glenn berduet dengan Ello menyanyikan You Are So Beautiful, untuk memberi semangat pada petugas medis yang berjuang mengobati pasien Covid-19. “Lagu ini kita dedikasikan untuk para dokter, perawat dan petugas medis yang kerja sepenuh hati di garda paling depan buat kemanusiaan,” tulis mereka.
Musikalitas Glenn memang tidak usah diragukan. Lagu-lagunya, yang kebanyakan bertema percintaan dan kebersamaan, amat digandrungi. Bahkan menyatu dengan beragam pengalaman cinta keseharian orang Indonesia. Jelas sangat banyak yang merasa kehilangan. Pria kelahiran 30 September 1975 ini, rasanya masih terlalu muda untuk pergi.
Namun Glenn dicintai bukan semata karena suaranya dalam bernyanyi. Pelantun Kasih Putih ini juga menyumbang suara untuk banyak isu sosial dan kemanusiaan di Indonesia.
Glenn banyak menyuarakan agar masyarakat peduli pada isu pendidikan di Indonesia Timur, isu toleransi, kebangsaaan, lingkungan serta anak-anak. Tak jarang ia menggelar konser amal bahkan menyumbang dana pribadi untuk kegiatan-kegiatan yang mengangkat tema tersebut.
Seruan Glenn yang mendorong agar masyarakat tinggal di rumah serta menyemangati petugas medis menghadapi Covid-19 pun jadi karya sosial terakhirnya.
Karya itu dikerjakan penuh dedikasi, bahkan di tengah rasa sakit yang amat mendera. Rasanya seperti salam perpisahan. Kado terakhir dari orang yang tak rela kita lepas… **RS
Foto: Kompas